Asslamu'alaikum wr.wb..
Kali ini saya akan memberikan sebuah cerita motivasi Zaki si penjual gorengan untuk lebih lanjutnya kita lihat ceritanya, semoga bisa terinspirasi kawan kawanku
ZAKi SI PENJUAL GORENGAN
By Acep Khoirul Anwar
Zaki masih sekolah kelas 3 di SMAN di daerah Garut sedari kecil Zaki sudah terbiasa merasakan kerasnya hidup..
Ayah Zaki mendidik Zaki supaya hidup mandri, Zaki terbiasa berjualan gorengan saat di pagi hari bahkan jika tak habis Zaki suka membawa gorengan itu kesekolah untuk di jual kembali...
Waktu itu Zaki di hampiri oleh wali kelasnya yang bernama Pak Suripto...
Dia memborong semua gorengan gorengan Zaki karena waktu itu kebetulan semua warung di sekolah tutup, karena lagi UN
Zaki merasa bahagia karena Pak Suripto memborong semua gorengan gorengannya,
Waktu itu pas hari itu Zaki pulang...
Zaki di palak temen sekelasnya... namanya Jedar dia paling di takuti di sekolah...
"Heh lu.... sini" saya..
"Iya ada apa" jawab saya..
"Sini Uangmu semuanya"
Jedar memalak Zaki sambil memukuli Zaki sampai terjatuh
"Iyah iyah ini" Zaki memberikan uang 35.000 hasil jualan tadi pagi dan di sekolah...
Dengan perasaan takut Zaki pulang kerumah dalam keadaan uangnya habis di palak Si Jedar...
Ayah : Ki mana Uangmu hasil jualan hari ini Ibu mu menunggu untuk di belanjakan
Zaki : Maaf Pak uangnya hilang..
Ayah : "Apah..." (sambil mendorong Zaki)
Zaki : Maaf Pak Zaki tadi kurang hati hati...
Sambil keadaan takut Zaki menyembunyikan bahwa uangnya di palak temennya...
Zaki bergegas kekamar untuk membuka Celengan tabungan hasil ia jualan...
Alhamdulilah uang tabungan itu banyak hasilnya 200 ribu... Zaki pake buat bayar spp 100 dan untuk modal 100 ribu...
Besoknya Zaki berjualan lagi..
Waktu Pulang sekolah tiba tiba...
Zaki melihat seorang Nenek yang seperti kebingungan sembari membawa tongkat...
Zaki bertanya : " Mau kemana nek...?...
Nenek pun menjawabnya : " Ini cu.. nene lagi bingung cari pinjeman buat cucu nenek yg lagi sakit tipes dirumah... karena harus dibawa kerumah sakit..."
Zaki kebingungan "sambil menggaruk kekepalanya" : Oh ini nek zaki ada sedikit uang.." (Zaki pun memberikan uang hasil dagangnya hari tadi kepada si nenek)
Nenek : "Makasi cu semoga Allah membalas semua kebaikan cucu... mau kapan uang ini nenek kembalikan..?...."
Zaki : "ga gausah nek anggap saja itu rezeki nenek..""
Zakipun pulang dengan tangan hampa dan kebingungan takut dengan Ayahnya
Saat itu zaki di tanya lagi sama ayahnya...
"Ki sini....!!!" Ucap Ayah
"Iya apa yah...!!!" Jawab Zaki
"Mana hasil jualanmu hari ini..? "Tanya ayah
"Maaf yah uangnya hilang lagi" jawab zaki
Sambil marah ayah pun melempar koran yang sedang ia baca kepada muka Zaki...
"Anak tak tau di untung..." ucap ayah sambil marah marah
Zaki bergegas kekamarnya dan kebingungan mencari modal buat esok...
Akhirnya Zaki pun tak berjualan lagi...karena ia ga punya simpanan lagi...
Besoknya Zaki,pergi kesekolah dalam keadaan murung...waktu itu sedang dilaksanakannya UN... waktu istirahat temen-temen Zaki menghampiri Zaki...
"Ki ga jualan lagi..!" Ucap kawannya
"Ga nih.. hhe lagi fokus ujian " jawab Zaki
Singkat cerita Zaki mencoba daftar kuliah di salah satu Universitas di Bandung... ia mendaftar kuliah jurusan Akuntansi... Alhamdulilah waktu itu Zaki keterima lewat Beasiswa Karena Zaki Salah satu murid Cerdas di sekolahnya...
Setelah kelulusan Alhamdulilah Zaki mendapat nilai yang memuaskan...
Tak seperti orang lain yg bahagia lainya karena sudah Lulus dengan nilai memuaskan juga keterima di Univ di Bandung, Zaki malah semakin murung karena ia berfikir orang tuanya bakalan tak mengizinkannya dan bakalan diperintah untuk kerja...
Dengan keinginan yang kuat Zaki pun Kuliah sambil kerja berjualan susu murni di Bandung dengan menggunakan sepeda motor Ayahnya yg di bawa iya ke Kos san nya...
Banting tulang, keringat bercucuran deras.. demi mendapatkan uang demi biaya kuliahnya...
Tiap siang dan libur kuliah ia mulai berjualan ke sekolah sekolah dasar...
Alhamdulilah setelah Ia lulus jadi sarjana
Zakipun pulang menemui Ayahnya...
Bukannya gembira ayah malah bertanya
"Udah dapat apa kamu kuliah..?"
Zaki terdiam...
Ia pun bergegas kekamar...
Zaki melamar pekerjaan kesana kemari namun tiada hasil...
Sampai Akhirnya...
Ia mencoba melamar pekerjaan di salah satu perusahan swasta di Ibukota... awalnya ia menjadi seorang auditor.. lama kelamaan ia naik pangkat menjadi salah satu Manager di Perusahan tersebut... setelah di pimpin oleh Zaki perusahan tersebut menjadi semakin Maju dan Omsetnya jadi meningkat...meski sekarang gajihnya udah besar Zaki pun mengurungkan niatnya untuk pulang karena malu oleh ayahnya...
Singkat cerita setelah uangnya terkumpul dan semakin banyak Zaki pun bisa membeli apartemen... Setelah percaya diri Zaki pun mencoba pulang kerumahnya (kekampung)
Saat Ia mengendarai mobilnya (karena waktu itu Zaki sudah mampu membeli sebuah mobil)
Ia bertemu nenek yg dulu ia pernah tolong... dan berterimakasih Atas Do'a nenek itu yang tulua dan atas izin Allah Zaki bisa jadi orang sukses...
Namun...
Saat ia sampai dan berjalan menuju rumahnya
"Zaki berlari sambil menangis" (bendera kuning terpangpang di rumahnya)
Ayah Zaki meninggal sehari sebelum ia pulang
Zaki merasa kecewa karena tidak bisa melihat Ayahnya untuk yang terakhir kalinya padahal Zaki akan memberikan kado untuk Ayah dan Ibunya Sebuah Tiket Ibadah Haji ketanah Suci....
"Ayah sosok yang tegas tanpa kehadiran Pigur Ayah di kehidupan Zaki... Zaki bakalan tak tahu apa itu arti hidup,kerja keras, dan sebuah kemandirian..."
Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwa kita bisa lewati tantangan atau ujian dengan satu kunci yakni kejujuran... dengan kejujuran dan kerendah hatian itu adalah kunci sukses dan tak lupa ialah Do'a... Do'a dari kita, Doa dari orang lain, Do'a dari orang tua yg paling utama Ridhalah Fi Ridha Walidain...
Terimaksih kawan kawanku jika kalian suka bisa di share ke temen temen kalian
Kali ini saya akan memberikan sebuah cerita motivasi Zaki si penjual gorengan untuk lebih lanjutnya kita lihat ceritanya, semoga bisa terinspirasi kawan kawanku
ZAKi SI PENJUAL GORENGAN
By Acep Khoirul Anwar
Zaki masih sekolah kelas 3 di SMAN di daerah Garut sedari kecil Zaki sudah terbiasa merasakan kerasnya hidup..
Ayah Zaki mendidik Zaki supaya hidup mandri, Zaki terbiasa berjualan gorengan saat di pagi hari bahkan jika tak habis Zaki suka membawa gorengan itu kesekolah untuk di jual kembali...
Waktu itu Zaki di hampiri oleh wali kelasnya yang bernama Pak Suripto...
Dia memborong semua gorengan gorengan Zaki karena waktu itu kebetulan semua warung di sekolah tutup, karena lagi UN
Zaki merasa bahagia karena Pak Suripto memborong semua gorengan gorengannya,
Waktu itu pas hari itu Zaki pulang...
Zaki di palak temen sekelasnya... namanya Jedar dia paling di takuti di sekolah...
"Heh lu.... sini" saya..
"Iya ada apa" jawab saya..
"Sini Uangmu semuanya"
Jedar memalak Zaki sambil memukuli Zaki sampai terjatuh
"Iyah iyah ini" Zaki memberikan uang 35.000 hasil jualan tadi pagi dan di sekolah...
Dengan perasaan takut Zaki pulang kerumah dalam keadaan uangnya habis di palak Si Jedar...
Ayah : Ki mana Uangmu hasil jualan hari ini Ibu mu menunggu untuk di belanjakan
Zaki : Maaf Pak uangnya hilang..
Ayah : "Apah..." (sambil mendorong Zaki)
Zaki : Maaf Pak Zaki tadi kurang hati hati...
Sambil keadaan takut Zaki menyembunyikan bahwa uangnya di palak temennya...
Zaki bergegas kekamar untuk membuka Celengan tabungan hasil ia jualan...
Alhamdulilah uang tabungan itu banyak hasilnya 200 ribu... Zaki pake buat bayar spp 100 dan untuk modal 100 ribu...
Besoknya Zaki berjualan lagi..
Waktu Pulang sekolah tiba tiba...
Zaki melihat seorang Nenek yang seperti kebingungan sembari membawa tongkat...
Zaki bertanya : " Mau kemana nek...?...
Nenek pun menjawabnya : " Ini cu.. nene lagi bingung cari pinjeman buat cucu nenek yg lagi sakit tipes dirumah... karena harus dibawa kerumah sakit..."
Zaki kebingungan "sambil menggaruk kekepalanya" : Oh ini nek zaki ada sedikit uang.." (Zaki pun memberikan uang hasil dagangnya hari tadi kepada si nenek)
Nenek : "Makasi cu semoga Allah membalas semua kebaikan cucu... mau kapan uang ini nenek kembalikan..?...."
Zaki : "ga gausah nek anggap saja itu rezeki nenek..""
Zakipun pulang dengan tangan hampa dan kebingungan takut dengan Ayahnya
Saat itu zaki di tanya lagi sama ayahnya...
"Ki sini....!!!" Ucap Ayah
"Iya apa yah...!!!" Jawab Zaki
"Mana hasil jualanmu hari ini..? "Tanya ayah
"Maaf yah uangnya hilang lagi" jawab zaki
Sambil marah ayah pun melempar koran yang sedang ia baca kepada muka Zaki...
"Anak tak tau di untung..." ucap ayah sambil marah marah
Zaki bergegas kekamarnya dan kebingungan mencari modal buat esok...
Akhirnya Zaki pun tak berjualan lagi...karena ia ga punya simpanan lagi...
Besoknya Zaki,pergi kesekolah dalam keadaan murung...waktu itu sedang dilaksanakannya UN... waktu istirahat temen-temen Zaki menghampiri Zaki...
"Ki ga jualan lagi..!" Ucap kawannya
"Ga nih.. hhe lagi fokus ujian " jawab Zaki
Singkat cerita Zaki mencoba daftar kuliah di salah satu Universitas di Bandung... ia mendaftar kuliah jurusan Akuntansi... Alhamdulilah waktu itu Zaki keterima lewat Beasiswa Karena Zaki Salah satu murid Cerdas di sekolahnya...
Setelah kelulusan Alhamdulilah Zaki mendapat nilai yang memuaskan...
Tak seperti orang lain yg bahagia lainya karena sudah Lulus dengan nilai memuaskan juga keterima di Univ di Bandung, Zaki malah semakin murung karena ia berfikir orang tuanya bakalan tak mengizinkannya dan bakalan diperintah untuk kerja...
Dengan keinginan yang kuat Zaki pun Kuliah sambil kerja berjualan susu murni di Bandung dengan menggunakan sepeda motor Ayahnya yg di bawa iya ke Kos san nya...
Banting tulang, keringat bercucuran deras.. demi mendapatkan uang demi biaya kuliahnya...
Tiap siang dan libur kuliah ia mulai berjualan ke sekolah sekolah dasar...
Alhamdulilah setelah Ia lulus jadi sarjana
Zakipun pulang menemui Ayahnya...
Bukannya gembira ayah malah bertanya
"Udah dapat apa kamu kuliah..?"
Zaki terdiam...
Ia pun bergegas kekamar...
Zaki melamar pekerjaan kesana kemari namun tiada hasil...
Sampai Akhirnya...
Ia mencoba melamar pekerjaan di salah satu perusahan swasta di Ibukota... awalnya ia menjadi seorang auditor.. lama kelamaan ia naik pangkat menjadi salah satu Manager di Perusahan tersebut... setelah di pimpin oleh Zaki perusahan tersebut menjadi semakin Maju dan Omsetnya jadi meningkat...meski sekarang gajihnya udah besar Zaki pun mengurungkan niatnya untuk pulang karena malu oleh ayahnya...
Singkat cerita setelah uangnya terkumpul dan semakin banyak Zaki pun bisa membeli apartemen... Setelah percaya diri Zaki pun mencoba pulang kerumahnya (kekampung)
Saat Ia mengendarai mobilnya (karena waktu itu Zaki sudah mampu membeli sebuah mobil)
Ia bertemu nenek yg dulu ia pernah tolong... dan berterimakasih Atas Do'a nenek itu yang tulua dan atas izin Allah Zaki bisa jadi orang sukses...
Namun...
Saat ia sampai dan berjalan menuju rumahnya
"Zaki berlari sambil menangis" (bendera kuning terpangpang di rumahnya)
Ayah Zaki meninggal sehari sebelum ia pulang
Zaki merasa kecewa karena tidak bisa melihat Ayahnya untuk yang terakhir kalinya padahal Zaki akan memberikan kado untuk Ayah dan Ibunya Sebuah Tiket Ibadah Haji ketanah Suci....
"Ayah sosok yang tegas tanpa kehadiran Pigur Ayah di kehidupan Zaki... Zaki bakalan tak tahu apa itu arti hidup,kerja keras, dan sebuah kemandirian..."
Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwa kita bisa lewati tantangan atau ujian dengan satu kunci yakni kejujuran... dengan kejujuran dan kerendah hatian itu adalah kunci sukses dan tak lupa ialah Do'a... Do'a dari kita, Doa dari orang lain, Do'a dari orang tua yg paling utama Ridhalah Fi Ridha Walidain...
Terimaksih kawan kawanku jika kalian suka bisa di share ke temen temen kalian
GOOD JOB👏
ReplyDelete